Pernahkah Anda mendengar tentang aplikasi survey PTM? Ini adalah hasil karya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tujuannya untuk mengumpulkan data dari berbagai sekolah di seluruh wilayah Indonesia.
Kemendikbud berharap, dengan adanya aplikasi ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya, terlebih di saat kondisi pandemi seperti sekarang ini. Hasil survey diharapkan bisa menjadi acuan untuk menetapkan berbagai aturan kedepannya.
Aplikasi Survey PTM Memudahkan Pengumpulan Data
Aplikasi ini dibuat untuk memudahkan Kemendikbud dalam mengumpulkan dan mengolah data. Tentu ini akan jauh mempermudah sekolah di wilayah Indonesia lebih fleksibel dalam pengumpulan data berdasarkan pengisian survey.
Anda bisa mengunduh aplikasi survey ini melalui Google Play Store di smartphone masing-masing. Hanya tinggal mengisi jawaban yang ditanyakan pada survei tersebut dengan cepat.
Tidak dapat dipungkiri bahwa dengan adanya pandemi corona ini membuat banyak sektor berhenti dan tidak bisa beroperasi sebagaimana mestinya, termasuk dunia pendidikan. Sekolah-sekolah tutup dan anak-anak diharuskan belajar dari rumah.
Belajar tatap muka sudah tidak dilakukan lebih dari satu tahun, sejak 2020, tentu hal ini sangat menyulitkan bagi beberapa pihak. Baik guru yang kesulitan mengajar secara online, terlebih siswa yang lebih tidak paham dengan pelajaran karena tidak langsung berhadapan dengan guru.
Melalui aplikasi survey PTM ini, bisa dilihat seberapa siap sekolah-sekolah mengadakan pertemuan tatap muka, karena melalui survey online tersebut bisa dikumpulkan data-data yang berkaitan dengan persiapan sekolah luring.
Pengirisan survey online ini dirasa sangat penting untuk bahan pertimbangan kesiapan sekolah mengadakan pertemuan tatap muka kembali bersama siswa. Akan tetapi, jangankan untuk menggunakannya, bahkan ada aplikasi survey ini saja, mungkin belum banyak yang mengetahuinya.
Maka dari itu, kali ini akan diberikan bagaimana cara untuk mengunduh dan menggunakan aplikasi survey Kemdikbud ini supaya Anda bisa berpartisipasi dalam kesiapan penyelenggaraan pendidikan tatap muka.
Cara download Aplikasi PTM
Aplikasi survey Kemendikbud dibuat dengan tujuan bisa lebih menjangkau banyak orang, terlebih yang berkecimpung di bidang pendidikan sekolah. Dengan sistem survey online, diharapkan hasil data-data bisa didapatkan secara cepat dan tepat.
Sehingga, aplikasi ini memang harus semudah mungkin diakses oleh para guru maupun staf. Tidak dapat dipungkiri bahwa guru-guru lawas yang belum terbiasa dengan teknologi, akan kesusahan dengan sistem online yang telah terintegrasi langsung dengan pusat.
Maka dari itu, aplikasi survey PTM ini akan dikemas semudah mungkin untuk mengakomodasi sivitas akademika agar mudah mengisi survey tersebut. Lalu bagaimanakah cara mengunduhnya?
- Anda hanya perlu masuk ke aplikasi unduhan google, yang biasa disebut dengan Play Store yang ada di smartphone milik Anda.
- Ketik survei PTM di kolom pencarian.
- Disana akan muncul beberapa survey, lalu klik yang tertulis survei PTM
- Kemudian klik unduh atau download
- Tunggu beberapa saat maka aplikasi akan terunduh dan secara otomatis terinstal di HP Anda.
Agar tidak bingung bagaimana cara mengunduhnya, berikut ini adalah link yang bisa digunakan untuk mendownload aplikasi survey PTM dari kemendikbud.
http://bit.ly/AplikasiSurveyPTM
Spesifikasi Handphone untuk Mengunduh Aplikasi Survey kemendikbud
Aplikasi survey dari Kemendikbud bisa diakses dan didownload oleh siapa saja karena sudah tersedia di Google Play Store untuk pengguna Android. Namun tetap ada spesifikasi minimal sebagai syarat agar bisa terinstal di smartphone Anda.
Ukuran dari file APK survey ini hanya 32 MB, jadi pastikan kalau ada ruang kosong minimal 35 MB agar aplikasi bisa dijalankan dengan baik. Sedangkan APK ini akan bisa digunakan dengan nyaman, apabila smartphone Anda sudah dibekali dengan RAM minimal 4GB.
Sedangkan untuk merek HP nya terserah pengguna, karena produk dari pabrik manapun bisa digunakan, asalkan sudah pakai sistem operasi android dengan RAM minimal 4GB.
Tips Memakai Aplikasi Survey PTM
Menggunakan APK survei ini sangat gampang karena Anda hanya tinggal mengisi jawaban yang ditanyakan pada survei tersebut. Terdapat beberapa tips yang bisa diterapkan dalam menggunakan APK survei ini agar bisa berjalan lancar.
Pastikan bahwa Anda mengisi jawaban sesuai dengan kondisi sekolah sebenarnya saat ini. Kejujuran dalam mengisi survey ini sangat dijunjung tinggi. Mengingat hasil data survey tersebut akan sangat membantu pihak Kemendikbud untuk memutuskan hal penting.
Sehingga, sangat diharapkan Anda yang berada di lingkungan sekolah atau pendidikan bisa memberikan info yang sebenar-benarnya.
Cara Mengisi Survei PTM
Aplikasi Survey PTM ini memang dirancang untuk memudahkan semua orang yang terlibat di dunia sekolah untuk mengisi data sesuai yang dibutuhkan melalui sistem online. Berikut cara mengisi survei PTM agar mudah dilakukan.
- Buka aplikasi survey Kemendikbud yang sudah terpasang di smartphone Anda.
- Masukkan NPSN dan kode registrasi sekolah masing-masing. Jangan sampai salah mengisi kedua kolom ini karena jika salah, Anda tidak bisa mengakses aplikasi ini.
- Klik menu Daftar menggunakan Dapodik untuk masuk ke laman survey
- Apabila sudah masuk, klik ikut survey untuk mengisi kolom pertanyaan
- Terdapat dua jenis pertanyaan pada survei ini. Pertama jenisnya multiple choice. Jadi Anda hanya tinggal klik jawaban yang paling mendekati keadaan sekolah saat ini. Kedua adalah uraian, sehingga Anda harus mengetik semua jawaban survey pada kolom yang telah disediakan dengan sebenarnya
- Klik submit jika sudah menyelesaikan jawaban survey.
- Apabila semua jawaban sudah masuk ke kolom survey, klik tombol Lihat Hasil Akhir.
- Jika Anda ingin mendownload jawaban yang sudah diisikan ke kolom survey, tekan tombol menu Unduh Excel
- Apabila semua sudah dilakukan, akhiri dengan cara menekan menu selesai dan tutup aplikasinya.
Canggihnya teknologi sekarang ini, semakin mempermudah dalam melakukan banyak hal termasuk memperoleh data terkait kesiapan sekolah menghadapi tatap muka.
Dasar Pembuatan Aplikasi PTM untuk Dunia Pendidikan
Kondisi pandemi covid-19 yang sekarang ini ada di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, membuat semua pihak jadi kewalahan untuk mengatasinya. Termasuk dalam dunia pendidikan.
Untuk itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang menjadi penentu kebijakan di dunia pendidikan Indonesia membuat sebuah aplikasi survey PTM agar bisa mengetahui kesiapan sekolah dalam menghadap tatap muka.
Mengingat, sudah lamanya kondisi siswa harus belajar di rumah dan mengeluhkan sulitnya situasi seperti sekarang ini. Namun disisi lain, jika sekolah dilakukan secara tatap muka, maka harus dipastikan sekolah siap dengan segala prosedur yang harus diterapkan.
Pada dasarnya, kebijakan pendidikan yang dilakukan oleh Kemendikbud adalah untuk menjaga keselamatan dan kesehatan seluruh pelaku pendidikan. Mulai dari siswa, guru, tenaga pendidikan, keluarga dan seluruh masyarakat.
Akan tetapi, jika pembelajaran terus menerus dilakukan secara daring, maka tumbuh kembang peserta didik juga tidak bisa dimaksimalkan. Terlebih, sistem belajar dari rumah ini tidak memiliki kesiapan dari segala segi.
Bisa dibilang kalau kondisi belajar di rumah dilakukan secara mendadak. Dengan siswa yang tidak terbiasa menghadapi situasi belajar sendiri dan guru harus sekreatif mungkin menciptakan pembelajaran menarik secara online, bukanlah hal yang mudah.
Kesiapan Sekolah Menyambut PTM Berdasarkan Hasil Survey
Semua yang terlibat di dunia pendidikan terlebih sekolah mempersiapkan sebaik mungkin kegiatan belajar tatap muka ini berdasarkan aturan protokol kesehatan yang ada. Hal ini dilakukan, supaya tidak ada lagi cluster baru covid-19 di lingkungan sekolah.
Berdasarkan hal tersebut, aplikasi survey PTM ini dibuat demi mendapat data sejauh apa persiapan sekolah menghadapi PTM di tahun ini.
Berdasarkan data yang sudah diperoleh terhadap respon Pembelajaran Tatap Muka yang sudah dicanangkan. Nampaknya memang sudah ada kesiapan dari pihak sekolah untuk melakukan Pendidikan Tatap Muka.
Terdapat beberapa objek sasaran untuk mengisi survey tersebut. Diantaranya kepala sekolah, guru, orang tua murid, siswa dan dinas pendidikan. Objek tersebut disebar atas 46 kota/kabupaten untuk mewakili semua sekolah di Indonesia.
Dari jumlah keseluruhan 591 responden, terdapat 128 guru, 139 orang tua murid, 140 kepala sekolah, 16 dinas pendidikan kota/kabupaten dan 138 siswa.
Menurut survey yang telah dilaksanakan tersebut, terdapat 78,3% sekolah dasar yang telah melakukan kegiatan Pendidikan Tatap Muka. Sedangkan untuk sekolah yang memulai Pembelajaran Tatap muka di luar gedung sekolah sekitar 57,8%. Sedangkan sekolah yang memutuskan untuk tidak melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka di luar sekolah ada di kisaran 42,2%.
91,3% sekolah telah mengikuti panduan pelaksanaan Pembelajaran Tatap muka di lokasi pendidikan dan yang belum melakukan panduan tersebut ada 8,7%.
80% kepala sekolah dan komite telah sepakat melakukan pendidikan Tatap Muka sedangkan 17,4% belum melaksanakannya. Sisanya 2,20% tidak paham apapun tentang PTM.
Berdasarkan hasil dari aplikasi survey PTM yang telah dihimpun, ada beberapa garis besar yang menjadi acuan terganjalnya proses PTM ini, diantaranya adalah sebagai berikut.
- Warga sekolah tidak mau terbuka tentang riwayat penyakit yang dideritanya
- Belum adanya instruksi langsung dari dinas pendidikan
- Belum bisa melakukan pendataan secara tepat karena di beberapa daerah tidak ada jaringan internet dan orang tua tidak memiliki sarana smartphone yang memadai
- Merasa bukan kewenangan pihak sekolah untuk mendata kesehatan karena merupakan tugas dari puskesmas maupun dinas kesehatan
Pemahaman SKB Empat Menteri
Berdasarkan survey mengindikasikan bawa 100% dinas pendidikan Kota/Kabupaten sudah membaca SKB Empat Menteri terkait kesiapan Pembelajaran Tatap Muka di tengah pandemi Corona ini.
Seluruh Pemerintah Daerah juga sudah dipastikan melakukan sosialisasi terkait SKB Empat Menteri ke semua lapisan pendidikan untuk melakukan 100% sistem pembelajaran berdasarkan SKB Empat Menteri disaat masa pandemi ini.
Dinas pendidikan Kota/Kabupaten mempersiapkan pelaksanaan PTM dan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak dalam memastikan protokol kesehatan di lingkungan sekolah. Selain itu, juga harus memahami cara melakukan penanganan kasus covid-19 dan mempelajari dokumen berdasarkan kebijakan yang telah dibuat.
Daftar Periksa Sekolah Berdasarkan Aplikasi Survey PTM
Untuk menerapkan semua persyaratan yang telah menjadi standar ketentuan Pembelajaran Tatap Muka, sekolah telah mempersiapkan berbagai hal termasuk kesiapan ruang dan kebersihannya. 99% sekolah telah menyiapkan ruang kelas yang terjaga kebersihannya.
Kesiapan tersebut terdiri dari 96% sekolah melakukan pembersihan dan penyemprotan desinfektan. 98% responden membersihkan toilet dengan sistem berkala. Sedangkan 4% sisanya tidak melakukan apapun.
97% sekolah mempunyai ventilasi ruang yang cukup baik, sedangkan 3% sisanya tidak terdapat sistem sirkulasi udara yang baik. Dari hasil data yang dilakukan melalui aplikasi survey PTM tentang kesiapan tempat cuci tangan, hanya 1% saja sekolah yang tidak punya aliran air bersih untuk cuci tangan secara benar. Sedangkan 99% lainnya memiliki aliran air bersih untuk melengkapi kewajiban cuci tangan bagi seluruh warga sekolah.
Untuk kesiapan thermogun, 98% sekolah telah memilikinya dan 77% telah menyiapkan jarak aman di beberapa tempat. 70% sekolah juga telah menyiapkan UKS dengan kesiapan alat pelindung diri atau APD yang bisa digunakan untuk kondisi darurat.
Keberadaan UKS ini sangat penting, mengingat semua protokol tersebut dilakukan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan seluruh warga sekolah.
Terdapat pula 73% sekolah yang telah mempunyai data siswa komorbid dan sisanya tidak memilikinya sebesar 2&%. Hanya ada 42% sekolah yang bisa menyediakan transportasi khusus jika terjadi emergency case menuju rumah sakit terdekat.
Memang tidak semua sekolah punya kemampuan tersebut karena terkait dengan pendanaan yang dimiliki sekolah. Namun, yang paling ideal adalah sebelum melakukan Pembelajaran Tatap Muka ini diharapkan pihak sekolah berkoordinasi juga dengan satgas pencegahan covid-19.
Pembelajaran Daring Menghambat Sosialisasi Siswa
Keseluruhan data yang telah dihimpun dari aplikasi survey PTM, dapat disimpulkan bahwa sekolah sudah mengupayakan semaksimal mungkin agar aktivitas Pembelajaran Tatap Muka ini segera bisa dilakukan. Tentu telah berkoordinasi juga dengan pihak-pihak terkait.
Mengingat bahaya corona ini bisa menyerang siapa saja. Terlebih untuk anak-anak yang masih di usia dini, pemahaman tentang menjaga jarak dengan teman belum bisa dimengerti secara maksimal. Tidak bisa dipungkiri bahwa, masa sekolah adalah waktunya anak-anak bersosialisasi dengan teman-temannya.
Mengobrol, saling memegang dan berkomunikasi adalah hal yang seharusnya wajar dilakukan oleh anak-anak, namun karena kondisi seperti ini, proses sosialisasi tidak bisa dilaksanakan secara maksimal.
Dilema Pendidikan Di Indonesia di Masa Pandemi
Banyak hal yang menjadi dilema di dunia pendidikan Indonesia saat mengalami pandemi covid-19 ini. Pembelajaran jarak jauh atau online dirasa memang kurang efektif karena anak-anak tidak bisa menyerap materi dengan baik.
Ada beberapa dilema yang mau tidak mau terjadi sejak munculnya pandemi corona ini.
- Orang tua juga harus direpotkan membantu anak-anak belajar secara utuh dari pagi hingga siang, yang biasanya dilakukan di sekolah. Belum lagi jika orang tua harus bekerja di luar rumah, hal ini juga menjadi pekerjaan rumah yang cukup membingungkan.
- Ditambah dengan tidak semua anak memiliki fasilitas handphone untuk belajar dan kondisi ekonomi orang tua tidak memungkinkan untuk membeli alat komunikasi tersebut.
- Jaringan internet yang belum merata di beberapa wilayah Indonesia juga menjadi salah satu penghalang sistem belajar di rumah. Maka dari itu sangat diharapkan jika Pembelajaran Tatap Muka segera dilaksanakan.
- Para guru juga harus berpikir kreatif demi terciptanya pembelajaran yang menarik, sehingga meski tidak bertatap muka, materi dapat diterima dengan baik oleh para siswa.
- Siswa masuk sekolah dengan resiko adanya cluster baru di dunia pendidikan
Bagaimanapun hasil data dari aplikasi survey PTM ini, diharapkan bisa segera memperbaiki kondisi pendidikan di Indonesia. Semua pihak, baik siswa, guru, orang tua murid sudah capek dengan keadaan yang membingungkan lebih dari satu tahun ini.
Harapannya vi*us corona ini segera hilang dan tidak memusingkan banyak pihak. Agar semuanya bisa kembali beraktifitas seperti biasanya.
Lihat Juga :